Ujian Praktek Sholat Jenazah. ( foto Ilustrasi ) |
SOLIDARITAS, SPENAPAN NEWS.COM Tidak seperti biasanya setelah Jama'ah Sholat Jum'at Siswa Putra SMP Negeri 8 Magelang, tidak langsung melakukakn Wirid dan Berdoa akan tetapi lansung berdiri serentak untuk melaksakan Sholat Ghoib. Sholat ghoib yang dipimpin oleh Imam Bapak Al Hadi yang sebelumnya telah menjadi Khotib pada Sholat Jum'at 29 Oktober 2018 di Masjid Al Hidayah SMP Negeri 8 Magelang. Dalam khotbahnya Pak Ustadz Al Hadi menyampaikan hikmah dari Bencana Alam Gempa dan Tsunami yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia baru-baru ini.
" Sebagai orang yang beriman, tentunya dapat mengambil hikmah dari Bencana Gempa dan Tsunami yang telah terjadi baik di NTB maupun Sulawesi Tengah serta Gempa dibeberapa daerah yang lain di Indonesia ini, selain kita mendoakan serta memberikan bantuan semampunya kepada korban. Kita sebagai muslim harus bisa mengambil hikmah dari peristiwa bencana tersebut. Pembuka Khotbah yang pertama.
- Hadirin Jum'at yang di Rahmati Allah - Bencana adalah kehendak dari Tuhan. Jangan menyalahkan orang lain, itu yang terpenting. Lebih penting lagi kita dapat meningkatkan ketakwaan kita - bahwa bencana bisa saja datang kapan saja. oleh karena itu jangan pernah melaikan PerintahNya dan sesegera mungkin meninggalkan laranganNya. Atas peristiwa Gempa dan Tsunami yang telah terjadi mari kita doakan semua para korban yang meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah, serta yang masih hidup agar tersadar dan dapat bersaksi atas kebesaran dari Allah Subhanallahu wa ta'ala. Lanjutnya.
Diakhir khotbahnya Khotib mantan Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kota Magelang ini, mengajak para jam'aah sholat Jum'at yang terdiri dari Siswa, bapak Guru dan Karyawan untuk melaksanakan sholat Ghoib berjama'ah. Sholat Ghoib dimaksudkan untuk mendoakan para Muslim yang menjadi korban dalam bencana Gempa dan Tsunami di NTB dan Sulawesi Tengah.
Menurut Pak Al Hadi yang sudah lama menjadi Khotib di SMP Negeri 8 Magelang hingga sekarang yang sudah pensiun dan usia yang " sepuh " ingin mengajak dan membiasakan para siswa untuk dapat melaksakan sholat Jenazah maupun sholat Ghoib.
" Sholat Ghoib itu untuk mendoakan saudara-saudara kita seiman yang telah meninggal dunia, dalam hal ini tadi kita khususkan untuk korban Gempa dan Tsunami di NTB dan Sulawesi Tengah. Sebenarnya sholat Ghoib sendiri itu sudah mendoakan dimana terdapat dalam Takbiratul Ihram yang ke 3 yaitu Alluma Firlahu warhamhu wa 'a fihi wa'fua anhu, sudah mendoakan " Tuturnya kepada Spenapan News.com di Masjid Al Hidayah.
" Nah ini tadi jama'ah kita ajak untuk praktek langsung, harapan saya jama'ah terutama siswa terbiasa untuk berani mengikuti sholat Jenazah maupun ghoib, meskipun hukumnya Fardu Khifayah - Jika misalnya sedang Takziah usahakan untuk mengikuti sholat jenazah, karena itu yang di Ajarkan Rasulullah jadi Walaupun hukumnya Wajib Khifayah sholat Jenazah dan Sholat Ghoib perlu dibiasakan ikut jika ada Saudara muslim yang meninggal" Jelasnya sekaligus menjadi harapan dan mengakhiri pembicaraannya kemudian berpamitan untuk bergegas pulang ke Dusun Plandi Pasuruhan Mertoyudan Magelang.
Foto Suasana Khotbah Jum'at yang diambil beberapa waktu lalu. di Masjid Al Hidayah SMP Negeri 8 Magelang. |
Reporter : Pakmaz Paroji
Foto : 421 hanya ilustrasi, karena semua ikut sholat.
Laporkan Penyalahgunaan
Cari Blog Ini
PANITIA KEMAH 2019
Penerimaan Peserta Didik Baru SMP Negeri 8 Kota Magelang Tahun Ajaran 2024/2025